Arti dari 4.20
Steven Hager adalah orang pertama yang mempopulerkan angka 420
sebagai sebuah simbol dari budaya cannabis. Angka 420 atau jam 16:20
atau tanggal 20 April sangat populer dikalangan pengguna ganja. 420
merupakan sebuah ritualisasi dari penggunaan ganja dengan memaknainya
secara mendalam sebagai suatu subkultur dari budaya penggunaan ganja
yang aman dan bertanggungjawab.
Wawancara Steven Hager Mengenai Angka 420 di ABC News:
Apa arti angka 420?
Selama bertahun-tahun HIGH TIMES
memakai atribut angka "420" yang disebut-sebut orang sebagai kode yang
digunakan polisi di San Rafael, California. Namun pihak kepolisian
selalu membantah dan akhirnya saya sampai pada kesimpulan saya bahwa
mereka telah mengatakan yang sebenarnya. Kemudian saya dihubungi oleh
sebuah grup yang menamakan diri mereka "Waldos"
dan mereka mengaku sebagai anggota kelompok siswa sekolah yang
melakukan ritual 420 di San Rafael High School pada tahun 1971. Mereka
berkumpul setiap hari pada jam 16:20 atau jam 4 sore lewat 20 menit
setelah pulang sekolah untuk menikmati ganja bersama-sama. Pada
perkembangannya mereka mulai menggunakan istilah angka 420 sebagai
simbol untuk menyebutkan ganja sehingga mereka bisa berbicara tentang
ganja tanpa diketahui orang tua dan guru.
Jika itu benar, mengapa 420 menjadi begitu populer dan menyebar begitu cepat di seluruh dunia?
Salah satu alasannya yaitu San Rafael merupakan rumah bagi sebuah grup band rock bernama Grateful Dead dan istilah 420 menyebar selama bertahun-tahun di tengah komunitas Deadhead,
komunitas penggemar band Grateful Dead. Kemudian istilah 420 muncul di
“Hemp 100” di majalah HIGH TIMES. Sejak saat itu ekspresi 420 menyebar
luas lebih cepat dari sebelumnya.
Mengapa pengguna ganja begitu banyak yang menganut konsep 420?
Saya percaya 420 adalah ritualisasi dari penggunaan ganja yang memiliki
arti mendalam dalam subkultur yang kami anut. Angka 420 adalah kode yang
mengarahkan kita untuk menjadi pengguna ganja yang bertanggungjawab.
Sebelum anda dapat memahami perbedaan antara penggunaan ganja yang
bertanggungjawab dan yang tidak bertanggung jawab, kita harus melihat
dulu kenyataan bahwa di Amerika ada dua budaya ganja yang berbeda, satu
stoners smart (cerdas) dan satu lagi stoners stupid (bodoh). Stoner
adalah sebutan untuk seorang yang biasa mengkonsumsi ganja.
The Stupid Stoners: Stoners yang bodoh menghisap ganja pada pagi hari menjelang ujian. Stoner stupid berpikir bahwa “High”
(tinggi/giting) adalah tujuan dari hidup dan mereka berusaha untuk high
sesering mungkin. Stoner stupid adalah orang yang berkunjung ke rumah
anda dan mereka merasa adalah tugas mereka untuk menghabiskan ganja
simpanan yang anda miliki tanpa anda bisa menyisakannya untuk esok hari.
Saya yakin kita semua tahu ada banyak orang-orang seperti itu. Stoners
stupid itu adalah tipikal orang-orang yang diperankan oleh Cheech dan Chong
dalam filmnya, ketika mereka menciptakan karakter yang stereotip dari
seorang pothead, yaitu orang yang dipikirannya hanya ganja saja.
The Smart Stoners: Stoners cerdas adalah orang-orang yang
menggunakan ganja sebagai alat kreatif untuk meningkatkan kehidupan
mereka. Stoner smart tahu ganja bisa menjadi aset yang berharga jika
digunakan secara cerdas. Bob Marley, Willie Nelson, Louis Armstrong, Ken
Kesey, dan Stephen Gaskin adalah salah satu dari sekian banyak ikon
budaya yang masuk ke dalam kategori stoner yang cerdas.
Tapi mengapa semuanya itu harus dilakukan dengan 420?
Pertama, lebih baik menunggu sampai jam 4:20 untuk mulai menikmati
ganja, kecuali jika anda memiliki alasan medis untuk memulainya lebih
dulu. Orang-orang yang baru bangun tidur dan langsung menghisap ganja
dan terus menghisap ganja sepanjang hari, tidak akan mendapatkan high
yang setinggi-tingginya dibandingkan orang-orang yang menunggu sampai
jam 4:20. Sore hari adalah waktu kita untuk melangkah mundur dari
aktifitas yang telah kita lakukan seharian dan merenungi apa saja yang
sudah kita lakukan hari itu. Sore jam 420 adalah waktu untuk
brainstorming. Cannabis, matahari terbenam, dan brainstorm berjalan
bersama-sama secara alami. Orang-orang yang menggunakan ganja secukupnya
akan mendapatkan dampak yang lebih baik dibandingkan mereka yang
menggunakannya secara kontinyu. Semakin banyak kita mehisap ganja,
semakin sedikit high yang kita rasakan. Hisaplah sedikit ganja dengan
mendapatkan sensasi high yang cukup. Ini selalu menjadi pengalaman saya.
Kedua, 420 adalah model untuk bagaimana ganja seharusnya digambarkan
kepada anak-anak. Ini masalah penting yang sering dikeluhkan kaum prohibitionists
(penolak legalisasi ganja). Kita harus meyakinkan orang-orang itu bahwa
legalisasi ganja tidak akan mengakibatkan peningkatan penggunaan ganja
dikalangan anak dibawah umur. Kami harus meyakinkan mereka bahwa kami
tidak bermaksud membawa anak-anak mereka untuk bergabung kedalam
masyarakat ganja kami.
Sejak penggiat anti narkoba mulai memasang iklan di televisi dengan
target anak-anak, jumlah anak-anak yang menggunakan ganja justru
bertambah. Jelas, semakin banyak kita bicara tentang ganja di depan
anak-anak, semakin penasaran mereka akan hal itu. Mengatakan kepada
anak-anak kecil bahwa ganja itu buruk tidak akan menghalagi mereka untuk
mencoba. Bahkan, banyak anak-anak yang secara alamiah menikmati sensasi
penjahat ketika melakukan aksinya dalam film yang diperankan orang
dewasa. Apalagi sekarang ini, jauh lebih mudah bagi anak-anak untuk
membeli ganja daripada membeli minuman bir karena ganja dijual bebas di
jalanan, sementara bir diatur penjualannya di outlet resmi berlisensi.
Solusinya adalah untuk tidak memasang iklan yang negatif tentang ganja
di televisi dan berhentilah berbicara tentang ganja di depan anak. Untuk
itu maka orang dewasa disarankan membentuk sebuah kode untuk
menyebutkan ganja, yang mana tidak dimengerti anak-anak.
Kami juga meritualkan penggunaan ganja sebagai suatu ritus peralihan.
Dengan kata lain, ketika remaja kita sudah mencapai usia yang tepat,
mereka dapat dilantik menjadi dewasa dengan diberikan kunci kode ganja.
0 komentar:
Posting Komentar